Pada
tahun 1992 aku menikah dan ternyata jodohku orang Jawa Timur, tepatnya di
Telaga Sarangan. Aku dikaruniai 2 putri. Tetapi setelah anakku yang ke-2 lahir
aku memutuskan untuk tinggal di kampung, sedangkan suamiku tetap melanjutkan
kerja di Jakarta. Jadi semua keluargaku dari kakak, adek, suami tinggal di
Jakarta. Aku sering bolak balik Jakarta-Prambanan jika ada acara kerluarga.
Kadang menjenguk kakak yang sakit.
Kemarin
ada acara pernikahan keponakanku yang tinggal di Jakarta. Kebetulan ketika
bersama teman-teman, ada acara kumpul-kumpul alumni 86 se-Jabotabek di rumahnya
mbak Rentah yang kebetulan dekat dengan tempat kerja suamiku di Tangerang. Jadi
aku sekalian datang ke tempat suamiku untuk melihat keadaannya.
Suka
dukanya ketika di Jakarta banyak sekali. Aku bisa mengenal wajah teman-teman di
Facebook yang selama ini aku belum mengenalnya karena wajahnya sudah berubah,
lain ketika masih sekolah dulu. Ternyata teman-temanku itu baik-baik semua,
ramah, dan tidak sombong. Mereka menghormati aku walaupun aku hanya seorang IRT
dan nggak punya title Sarjana seperti mereka.
Dari hasil kumpul-kumpul teman
se-Jabotabek di putuskan oleh Pak Agus Budiharjo (Ketua) yang isinya : “Setiap
alumni 86 wajib setoran Rp 25.000,00
rupiah ke rekening alumni tiap bulannya untuk persiapan untuk membantu teman
kita yang kesusahan atau ada acara-acara reuni, jadi kita tidak perlu
terburu-buru untuk mencari dana karena kita sudah mempunyai simpanan dana yang
kita kumpulkan”.
Kemarin yang datang pada acara kumpul-kumpul alumni 86 ada 9
orang, yaitu :
1.
Pak Agus Budiharjo (Ketua)
2.
Pak Wijiono Giovan
3.
Pak Tri Supangat
4.
Pak Suroso
5.
Pak Sutarjo
6.
Pak Widodo Hadi Saputra
7.
Mbak Irmin Gardis
8.
Mbak Sumarmi
9.
Mbak Rentah (Tuan Rumah)
Dan aku juga menghimbau kepada
teman-teman di luar Jabotabek khususnya prambanan dan sekitarnya mari kita
wujudkan cita-cita alumni 86, kita pererat tali persaudaraan, dan
bersilaturrahmi sesama alumni 86. Dan itulah teman-teman yang bisa ku sampaikan
karena aku bukan penulis seperti pak Idris Irwan, pasti banyak kata-kataku yang
salah. Apabila ada kesalahan atau ucapan saya yang membuat teman-teman tidak
nyaman, mohon di bukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya karena aku hanya
manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan.
Terimakasih sebesar-besarnya
kepada mas Widodo Hadi Saputra dan Mas Suroso yang telah mengantarkan saya
sampai depan UIN Ciputat serta mbak Rentah yang telah menyediakan tempat serta
menu-menu spesial ala Restoran Nusantara.