Yuk menulis di Blog ini -->

Header Menu

Yuk menulis di Blog ini

Sabtu, 06 Oktober 2012

He he he, ini ajakan pertama saya. Meski saya yakin ajakan ini tidak segera ditanggapi dengan positif oleh banyak teman alumnus SMP Negeri Prambanan angkatan 86. Ya, sebut saja misalnya, Srie Martini. Dia akan segera bilang,
"Mana sempat? Ngurusin gigi pasien aja udah kewalahan apalagi kalau harus nulis, heemmmmmmmmm sori lah gak ada waktu. "
Begitukah, Bunda.

Lain lagi dengan Sarono, seorang guru Bahasa Inggris dan sekaligus ahli komputer di SMP Negeri Prambanan Klaten, (gak tahu juga tuh kenapa dia bisa jadi pindah haluan, jadi guru. Padahal dulu pernah ngucapkan di depan bu gurunya, "Maap, Bu saya ndak punya cita-cita jadi guru". Eh setelah sekitar 28 tahun ternyata dia nongol di SMP dengan status sebagai guru.
Mendengar ajakan saya untuk nulis di Blog ini, dia langsung nyengir dengan sengir kudanya, "Mana sempat".

Nah, sama kan dengan bunda Martinie. Tetapi tentu dengan alasan yang lebih dasyat lagi. 

"Sori bung, gua ini guru. Lo tau kan guru seperti saya ini dituntut profesional (emang yang lain enggak?). Dan lo harus tahu nih ada sekitar 28 administrasi yang harus dipenuhi oleh seorang guru yang propesional. Sekali lagi 28 administrasi. Lo bayangin tuh. Nggarap 28 administrasi. Jadi mana ada waktu. Gak ah, ndak ada waktu dan hanya buang-buang waktu aja."

Lain lagi dengan Wijiyono, yang baru saja dapat tiket gratis jalan-jalan ke Italia. Waktu saya chat sama dia, agar segera nuliskan kisah perjalanannya di Italia, apa jawabnya,
"Ya, cuapek buanget... nih baru sampai. Ya udah besok-besok saja lah". 
 Sampai tulisan ini diposting, si Guru Nasional ini belum nulis juga. Hemmmmmm jadi besok versi Wijiyono ini besok kapan ya.

By the way (eh, sori Pak Sarono ungkapan ini benar nggak ya untuk mengganti istilah ngomong-ngomong yang dalam bahasa Arabnya sepadan dengan istilah ngala kulli hal. Nggak bener ya? Ya udah gak papa. Pokok e maksute ngerti. Ok, tak ulang lagi by the way, ternyata menulis itu menurut beberapa penelitian dapat menjaga kesehatan. Seperti yang dikemukakan oleh Ersis Warmangsah Abbas dalam bukunya, Suer Menulis itu Mudah. Beliau mengibaratkan otak ini sebagai sebuah tempat penyimpanan informasi, informasi apa saja. Dan kita tahu setiap hari setiap otak manusia itu dihadapkan pada ratusan bahkan ribuan informasi. Bisa dibayangkan to, kalau akhirnya otak kita terpenuhi dengan jutaan informasi. Alhamdulillah Allah memberi karuni kepada otak kita kemampuan menampung jutaan bahkan milyaran informasi. 

Nah, seperti sebuah air yang menggengang di sebuah kolam yang tidak mengalir, lama-lama air itu kan menjadi hijau, dan akhirnya menjadi berbau busuk. Ya, begitulah analoginya. Jika informasi yang memenuhi otak kita itu tidak dikeluarkan dalam bentuk tulisan maupun omongan. Bisa gawat. Bahkan dalam buku itu juga disebutkan seorang yang terkena stroke tapi dia bisa sembuh total dengan terapi menulis. 

Nah, makanya ayok nulis di blog ini. Nulis apa saja. Ya, bagi yang guru ya bagi-bagilah pengalaman menjadi guru apalagi sudah mempunyai prestasi yang membanggakan (#sambil berpikir ke wajah Wijiyono). Bagi bu dokter entah gigi atau dokter umum (langsung teringat pada bu Dokter Ayu), apalagi yang kerjaanya terkait dengan informasi, wow...... tentu banyak yang bisa dishare kan ke teman-teman lain. 

Makanya sekali lagi gua ngajak nih, yuk nulis, nulis apa saja. Pingin tahu mudahnya menulis? Baca postingan saya dengan judul Menulis Semudah Menumpahkan Air, atau Kembali ke Fitrah Manusia. Dijamin dengan membaca kedua postingan dan keinginan kuat untuk mempraktikkannya, sampeyan semua bakal menjadi penulis yang handal. (Sambil tutup muka, karena aku belum menjadi penulis yang handal) Hi hi hi hi (Dilarang tersinggung dengan tulisan ini. Kalau tersinggung wajib segera tulis di blog ini juga). Saya tungguuuuuuuuuuuu. 

(Salam kangen dengan tulisan Bunda Srie Martini, Sarono, Marjono dan semua saja)
(Sing nulis: Edris Ernawan)