Bila Saatnya Tiba -->

Header Menu

Bila Saatnya Tiba

Kamis, 25 Oktober 2012

sumber gbr: ustadzmuslim.com

Di tengah kegelapan malam, kita memanggil siapa saja, menangis meminta pertolongan, di saat hantu kematian berdiri di tengah-tengah kita. Sayapnya yang hitam melayang di atas kepala dan tangan besinya mendorong jiwa kita ke negeri yang dalam sekali

Bila saatnya tiba, kematian melangkah maju dan kita terpaksa mengikutinya karena rasa takut dan gemetar, tak ada seorangpun di antara kita yang dapat menghentikan semua ini. Hanya setitik harapan kapan siksaan itu akan berakhir

Bila saatnya tiba kematian berjalan menengok ke belakang ratusan jiwa di rerumputan, tertidur dan tak bisa bangun lagi walaupun telah meminta tolong kepada angin timur untuk meringankan beban nafas kita, sudahkah kita sampai di pantai-Mu dan menyerahkan beban itu kepada-Mu?

Sadarkah kita akan penderitaan ini? Sudahkah kita berpikir untuk datang menyelamatkan mereka, atau sudahkah kamu memeluk dirimu sendiri,  kedamaianmu dan ketenanganmu? Biarlah kematian mengatur kematian dan itulah takdir tuhan.

Ya, biarlah takdir tuhan berlalu,

Tetapi dapatkah kamu  mengangkat dirimu ke atas dirimu sehingga Tuhan menjadikanmu tangan Nya dan memintamu untuk membantunya
   
Bila waktunya tiba, kita saling memanggil, seorang memanggil saudaranya, ibu memanggil putrinya, suami memanggil istrinya dan kekasih memanggil pasangannya.
   
Dan ketika suara-suara itu bercampur baur sampai ke hati “Surga” kematian menghentikan langkahnya dan tertawa kemudian mengejek kita dan merapatkan barisannya lagi menatap senja kala di kejauhan  


(sing nulis: Sarju)